Bagi penggemar Pendekar Kapak Maut Naga geni 212 Wiro Sableng yang sudah lupa2 ingat (atau bahkan yang baru kenal dan ingin 'lebih dekat') dengan sosok pendekar nyentrik bin antik ini, lumrah mencari informasi “wiro sableng” lewat Eyang Google. Dan biasanya “orang pertama” yang direkomendasikan si Eyang untuk di”tanyai” adalah Mbah Wiki. Bahkan info Mbah Wiki tentang Wiro Sableng ini –saya lihat— sudah dipublikasikan secara “copas” di beberapa situs penggemar Wiro.
Secara umum, informasi dan data yang ditawarkan Mbah Wiki sudah lumayan. Namun, ada beberapa tambahan, kebingungan dan bahkan "pelurusan" yang perlu saya share di sini, dengan harapan dapat menjadi sumber informasi tambahan, dan --mungkin saja-- suatu saat (saya bermimpi) partelon jadi rujukan utama penggemar Wiro Sableng, hehehe...
(Catatan: bisa jadi segera setelah tulisan ini dipublikasikan, data dan info Mbah Wiki disunting).
Pertama, tambahan info tentang Beberapa Kesaktian Wiro Sableng: Mbah Wiki menyebutkan 7 pukulan sakti dan 1 jurus silat yang didapat Wiro dari 3 guru utamanya: Eyang Sinto Gendeng, Tua Gila (Dari Pulau Andalas) dan Datuk Rao Basaluang Ameh. Nah, saya ingin menambahkan beberapa pukulan sakti dan jurus silat Wiro yang juga legendaris, terbilang langka dan paling ditakuti di dunia persilatan bahkan manca negara (kan Wiro juga pernah melancong ke China serta Jepang?):
1. PUKULAN DINDING ANGIN BERHEMBUS TINDIH MENINDIH: Diajarkan Sinto Gendeng, berupa angin dahsyat yang berhembus menyebar dan menggempur susul menyusul hanya dengan sekali pukul. Keistimewaan pukulan ini adalah fungsi 3 in 1-nya; dpt digunakan menyerang, bertahan, sekaligus mengembalikan serangan lawan ke pemiliknya. Dalam episode HIDUNG BELANG BERKIPAS SAKTI, pukulan ini membuat Muning Kwengi kalang kabut, karena gempuran nenek berjuluk Iblis Pisau Terbang ini kandas dan mendapatkan dirinya terkatung2 di udara, tak bisa maju atau mundur, laksana tertahan dinding atos.
2. ILMU PEDANG PENDEKAR PEDANG AKHIRAT: Diajarkan dedengkot rimba kangouw Tiongkok , Pendekar Pedang Akhirat (Long Sam Kun), berupa tiga jurus ilmu pedang tingkat tinggi yang masing-masing bernama “Cip-hian Jay-bong (Tiba-tiba Muncul Pelangi)”, “Lo-han Ciang-yau (Malaikat Menundukkan Siluman)” dan “Kui-gok Sin-ki (Iblis Meratap Malaikat Menangis)”. Selain di episode –tentu saja— PENDEKAR PEDANG AKHIRAT, ilmu pedang ini –walaupun jarang sekali-- juga dikeluarkan oleh Pendekar 212 di beberapa episode lain, di antaranya dalam NERAKA PUNCAK LAWU.
Kedua, pelurusan info. Mbah Wiki menyebutkan bahwa jurus “Orang Gila Mengebut Lalat” adalah salah satu bagian dari rangkaian Ilmu Silat Orang Gila. Padahal, saudara-saudara, jurus “Orang Gila Mengebut Lalat” BUKAN bagian dari rangkaian Ilmu Silat Orang Gila (yang diajarkan Tua Gila pada Wiro saat si pendekar keblinger berambut gondrong ini bertualang di Pulau Andalas dalam episode BANJIR DARAH DI TAMBUN TULANG). Wiro sudah membekal jurus “Orang Gila Mengebut Lalat” warisan Eyang Sinto Gendeng sejak pertamakali ia turun gunung dengan menyandang gelar Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Dalam episode perdana berjudul 4 BEREWOK DARI GOA SANGGRENG dituturkan bahwa Wiro menggunakan jurus ini untuk ‘menyerang’ Sinto Gendeng saat guru-murid itu berlatih tanding di Gunung Gede!
Ketiga, kebingungan (membaca) info. Dalam sub-judul Adaptasi disebutkan bahwa “Sinetron dibintangi Herning Sukendro dan film dibintangi Abhie Cancer sebagai Wiro Sableng”. Padahal –seingat saya-- Wiro Sableng versi layar perak dibintangi oleh Tonny Hidayat (salah satu filmya berjudul SILUMAN TELUK GONGGO, diadaptasi dari episode WS berjudul sama) dan Atin Martino (dalam film semisal SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH, versi 'ganti judul' dari episode Rahasia Lukisan Telanjang) ; sedangkan di layar kaca/sinetron, yang ‘dipercaya menghidupkan’ karakter Pandekar 212 adalah Herning Sukendro (Kenken) dan Abhie Cancer.
Juga, masih dalam sub-judul Adaptasi, disebutkan bahwa Wiro Sableng telah difilmkan dengan judul-judul PERAMAL SINTING & PENDEKAR KECAPI, PEMBALASAN NYOMAN DWIPA, dan PEREBUTAN LUH AYU TANTRI. Sesungguhnyalah ke tiga judul tersebut bukanlah film, tapi sinetron (produk Herry Topan Intercine) yang kemudian dirilis dalam format VCD. Bahkan –yang paling ‘aneh’-- PEREBUTAN LUH AYU TANTRI dan (ada lagi rilisan VCD ‘senada’ namun dengan judul) SEPAK TERJANG COKORDA GDE JANTRA sejatinya adalah satu rangkaian kisah dengan PEMBALASAN NYOMAN DWIPA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Oalah mas,asli aku gak pernah baca bukunya..
BalasHapusKalo punya mbok aku pinjam..
Mantap! Bersulang untuk Zaen "Partelon" 212! Persekawanan saya dengan beliau bermula dari pendekar ini, dan dari band-band heavy metal juga tentu!
BalasHapusOya, tokoh-tokoh rekaan Panjenengan, Bidadari Angin Timur, dll, diposting juga, Om!
Kawan-kawan! Partelon ini seorang pelukis, lho... yang dalam anggapan saya hanya setingkat, atau bahkan sejajar, dengan Arie, pelukis kover WS itu..
Wah wah wah.... Ajunan lakar pakar di bidang per-Wiro Sableng-an.
BalasHapusWiro sableng ceritanya asyik..saya juga punya koleksi bukunya...pengarannya memang best...salam..
BalasHapus@ajeng: Naaa, itu dia Mbak. Saya lg nyari cara, gimana kompi saya muat diisi 200an novel serial WS, kekekekkk!
BalasHapus@Ra Faizi: Terimakasih, Panjenengan masih mengingat mas-kecil-tak-ternilai itu, Ra... (saya jadi melow, hiks!)
"Partelon ini seorang pelukis, lho"...dst; ntah dari mana Panjenengan tau mimpi saya ini, hihihihihi...
@kacong: mudah2 ada komisi per-wiro-an di DPR/D, saya langsung nyaleg, Ho! Hehehe...
Btw, ma' abit ta' ngultops?
@sudino: Salam juga, n makasih, Bro.
wiro sableng's lover bgt!! hehe.. :D
BalasHapuskira2 kang telon bisa juga ga tuh sama semua jurus2 diatas?? mo minta ajarin neh,, biar ga ada cowo yg berani macem2 :p
Wah..wah...wah....
BalasHapusEngkau tau begtu banyak tentang Wiro Bro...
Tapi gak ikut2an jadi sabeng kan...??:D
Becanda Bro....
JIAHHHH emang maniak WIRO SABLENG
BalasHapuseh saya suka sama filmnya wiro lho mas, tapi film2 lepasnya, bukan film yang di RCTI itu lho ...
@YolizZ: Wakakakak!!! Lho, bukannya Gunung Gede di Bogor, Neng. Jd deket lebih deket ke Plembang, kan? Naik aja ke puncaknya, sapa tau ketemu nini2 yang mau ngajarin kesaktian, kekekekkk!!!
BalasHapusThx, Neng.
@Ijo: Thx, Bro. Btw, sableng sih ga Bro, cuma dikit2 ada lah, kekekekekkk!!!
@JONK: Thx, Bro. Sama, Bro. Saya juga lebih suka filmnya ketimbang sinetron. Alasannya, di sinetron baju Wiro bersih terus, kerjaannya kek nyuci baju mulu. La kapan berantemnya? Kekekekkkk!!!
wah... pendekar asli Indonesia. sudah cukup lama tidak muncul. terakhir sinetron serialnya udah ga di tayangkan lagi. salam
BalasHapusSalam juga, Bro.
BalasHapusThx dah komeng di sini...
Maaf say baru ngoment...kok bilangnya istri tua...kekekekeekkeekekkk....
BalasHapusBtw yang empat brewok dari goa sanggreng itu komik bergambar ya say....lainnya kyak novel gitu ya....
Habis, keknya ada yang lebih "menarik", hehehe...
BalasHapusBtw, semua serial Wiro format aslinya novel, Yank. Mang awal pemunculan Wiro (kata alm. Bastian ke saya) dlm bentuk cerbung di majalah dan koran (saya pernah nemuin judul Wiro: "Mampuslah Bersama Zatoichi!" di sebuah majalah pra-EYD!).
Nah, kalo komik 4 Berewok itu emang pernah dibuat dan digambar oleh ARIE (yg ngelukis wiro di atas itu) dgn mengadaptasi novelnya. Tp seingat saya -sayangnya- cuma judul itu yg dikomikin... :(
Ooooh, makasih ya say, hebat yah si say nih...hehheehhehe
BalasHapusOiya setuju ama ulasanya nih say.....semoga mbah wiki menyadari kekhilafannya ya...hehhehehehehe
BalasHapusOiya, keknya ngoment di cikrik udah bisa say, di ajarin semut...kekekekekeke
Yg aku dengar ttg kisah2 Wiro:
BalasHapusia membalut untai hikmah,
dan penjejalan konsep benar-salah,
dengan deskripsi kekerasan yang meriah,
dan langgam komedi tak cerah.
Entahlah,
apa komentarku ini kaprah,
atau justru belok arah...
weah ada wiro sambleng.. :D saiang.. pelm nya dah gada..
BalasHapuspadahal seru n lucu tuh . . hehehe..
salam kenal bang . .
Jadi ingat jaman aku kecil dulu.. bacaannya wiro sableng. Tapi udah nggak ingat lagi nih jalan ceritanya. thanks 4 sharing
BalasHapusWiro sableng si kampak 212 ... dulu aku termasuk penikmat cerita tersebut . Ada banyak nilai yang bisa diambil darinya .
BalasHapusNice sharing bro
Aku seneng Shinto gendeng aja
BalasHapussama Pangeran Matahari ha..ha..ha
tukang perkosa ituh..
@buwel: Aaaaaaaaaaaaaaaaa.... Gedubrak!!!
BalasHapus@Ijo: selain manggut2, saya juga nyatakan: sepakat!!! :-)
@kre_thek: "Sambleng?", kata baru yg keren, Sip! Btw, salam kenal juga, Bro...
@Lumbunghati: Thx juga Mbak...
@Soultan: Sip, Bro! Memang Bro: ada hikmah, yang sayang kalo terlewat. Dan Bro Soultan baru saja mengingatkan itu, thx...
@itik: Bentar, Neng... [mikir 212x]... saya belum bisa membayangkan karakter seorang gadis yang suka Sinto Gendeng dan Pangeran Matahari pada saat yang sama, kekekekekkk!!!
Hwahahahaha.... Kang Partelon ini apanya Sinto Gendheng??
BalasHapusKoq bisa paham bngt gini ya?
Sinto Gendeng tuh sephia saya, Bro, kekekekkk!!!
BalasHapusjadi terkenang masa lalu abis liat blog ini :)
BalasHapusHehehe... Makasih, Bro, n salam kenal...
BalasHapusNyariin Sinto ah...siapa tau dapet jurus bertuah....
BalasHapusWakakakkkk!!!
BalasHapusSinto yang umur 17-21 taun, mau Bro?
kekekekkekekekeek, nglihat komentnya itik lucu ya say.......
BalasHapusemang hajatannya aku apa sih say....?
jadi beneran nih mo di madu tiga....kekkekeekekkke
Ngefans banget ya kang sampe lengkap banget informasinya :D
BalasHapus@بوويل:
BalasHapusdi mana2, itik emang lucu Yank, kekekek...
Soal hajatan, kura2 dalam perahu yak? :P
@keluargaku:
Hehehe.. iya neh, Mbak...
salut... mantab dan komplit... bener bener penggemar Wiro Sableng
BalasHapusboss boleh tuker link nggak.. boleh ya...
BalasHapusKalo dirasa ada manfaat,
BalasHapusdi'copas' tentu dapat...
@Ali Mas'adi: Thx, Bro, n salam kenal... :)
BalasHapusTuker "link"? Silahkan...
@Ayas: Hehehe, namanya juga Sableng, Gurunya Gendneg, jadinya nama juruspun banyak yg keblinger, kekekekkkk!!!
@Ijo: Tengkyu, Bro. Moga ajah...
Aku juga ngefans ame pendekar 212 itu,...
BalasHapusSinetronnya nggak pernah saya lewatkan.
Thx, Bro...
BalasHapusinget waktu masih sekolah demen banget baca cerita wiro sableng plus pilemnya di tipi
BalasHapussekarang di ulas ulang jadi keinget si wiro yg seneng nyengir hehehe
masih ada y mas pendekar wiro ini ?
BalasHapusaku blm prnh baca tp dulu kayany sering liat deh di taman bacaan jaman aku SMP atau SMA gt deh...
sob,apa kabar ?
iy nih udh lama bgt g postingt,tp hr ini mencoba mau posting nih...
kangeeen menyapa temen2 blogerku lewat tulisan.
hehehehe bener mas pertelon, bajunya bersih mulu, eh yang jadi si wiro itu, Ryan Hidayat kan ? kalau gak salah :D
BalasHapus@dwina: Hehehe... untung inget nyengirnya ajah:)
BalasHapus@irma: Alhamduli-Llah baek, Neng.
Btw, Wiro keknya masih ada deh, tp katanya dah pindah dari Bogor (Gunung Gede) ke Bekasi, pingin tetanggaan ma Eneng, kekekekk!!!
@JONK: Tul kan? Hehehe...
Btw, yg meranin Wiro tuh Tonny Hidayat, Bro. Kalo Ryan Hidayat mah maen film Lupus. Lupa yak? :)
Aku suka Shinto Gendeng yang sableng tapi jenius.
BalasHapusSalam kenal mas.
Wow! Sableng tp Jenius, istilah keren, neh. I like this.
BalasHapusThx, n 'lam kenal juga, Mbak... :)
aduww ramenya mas partelon sebelumnya terimaksih yaaa udanh mau mmpir di blog ku :)
BalasHapusWaduh, syukran dah berkunjung balik, Bib... :)
BalasHapuspartelon itu org pinter lho. artikelnya selalu penuh istilah unik.
BalasHapuswiro sableng?
BalasHapusaku gak suka hehe maap
tp lumayan jg jadi yahu kehebatan si sableng itu
@cerpenis: Weleh2! Apa ini? Komengnya kok ga 'biasa', Pok? Hati2, lho. Telinga saya dah mulai melar neh, kekekekkkk!!!
BalasHapus@Linda: Ga suka ga papa, Mbak. Toh ga setiap pengunjung harus menyukai menu suguhan saya :)
Kecuali kalo lg mual mules perih kembung, promag obatnya, kekekekkk!!!
@ll commentators: thx a lot...
BalasHapusHalloooooooooooo
BalasHapusSALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG
Salam juga... ;)
BalasHapus