Kamis, 06 Agustus 2009

GOD BLESS: Legenda Yang Tak Sudah

Tepat pada usianya yg ke 36 di tahun ini, kumpulan rocker gaek berwibawa yang tergabung dalam GOD BLESS ini –Mei lalu-- merilis album baru berjudul 36th. Masa 12 tahun ber’hibernasi’ plus lilitan banyak masalah ternyata tak membuat kreativitas bermusik mereka 'impoten'. Terbukti, komposisi album studio ke-6 mereka ini masih bercakar dan bertaring; seolah ingin mencabik kondisi dunia musik tanah air yang saat ini tengah tertimpa ‘musibah’!

Nah, (walau agak terlambat) saya ingin membincangkan karya dedengkot rimba permusikan delapan penjuru angin ini. Namun saya masih bingung, darimana mulainya... Oiya, kita mulai saja dari sampul album ini.
Minimalis, itulah kesan awal saat saya melihat cover album ini; background hitam dengan tulisan “GOD BLESS 36th”. Font yg dipakai pun jadul banget; persis dengan sampul album pertama, GOD BLESS (1975). Kekawatiran yang sempat muncul di benak saya, jangan2 GB ingin menyuguhkan atmosfer progresif klasik khas 70an seraya ‘mengacuhkan’ penggemar fanatik yang ingin melihat estetika dan kompleksitas musik dengan adukan hard rock yang menggelegar ala SEMUT HITAM (1988) dan RAKSASA (1990). Tapi, tentu saja don’t judge a book (or an album?) by its cover. So, saya coba ‘menelanjangi’ lebih lanjut (tolong dikoreksi ya kalo salah ‘masuk’, hehehe...). Lanjut nyoook...

Ternyata, komposisi album ini bisa dibilang adil; ia berhasil mengawinkan progresif dan melankolis secara akur serta mengkombinasikan struktur sound a la SEMUT HITAM dengan ‘aroma’ klasik CERMIN (1980) yang pekat. Pun, 36th sukses meng’kompromi’kan usia personel GB yg rata2 60-an (kecuali Yaya Moektio) dengan predikat band ini sebagai “band panggung” (salah satu gambarannya, karakter vokal Iyek Achmad Albar yang ‘agak’ berbeda dari bisanya. Mungkin sekali karakter itu diolah sedemikian rupa agar tak menyulitkan saat harus manggung dengan durasi rata-rata 1-2 jam). Namun toh kompromi2 –yang secara komersial sah-sah saja itu-- tak serta merta menghilangkan mutu musikalitas band rock legendaris ini.
Nomor2 berjudul ‘provokatif’ semacam N.A.T.O (sebagai track pembuka), PRAHARA TIMUR TENGAH, BIARKAN HIJAU dan DUNIA GILA menegaskan bahwa musisi GB masih ‘sehat’ dan bisa menghentak. Khusus N.A.T.O, ia tak segarang KEHIDUPAN (1988) dan MENJILAT MATAHARI (1990) memang, tapi sayatan jemari Ian Antono terasa lebih panas ketimbang rata2 lagu di Semut Hitam. Variasi ‘cengak-cengok’ (semacam yang menjadi kebiasaan Glenn Tipton, KK. Downing, dan mendiang Dimebag Darrel) malah sesekali dilakukannya di nomor ini (dan beberapa nomor lain).

Lalu DUNIA GILA, bersama BIARKAN HIJAU, menyuguhkan hentakan2 progresif khas GB yang nampaknya masih enggan luntur. Bisa dibilang, racikan instrumen dua nomor ini cukup ruwet bin ribet layaknya corak progresif (meski tak sekental ‘kerumitan’ singel MUSISI, 1980). Sedangkan nomor JALAN PULANG menawarkan alur yg mirip ORANG DALAM KACA (1988); lembut mendayu di awal dan menderu kencang menjelang akhir (dan sekilas terasa pengaruh kuat singel BOHEMIAN RHAPSODY-nya Queen [1975]). Di nomor ini pula, permainan keyboard Abadi Soesman jelas terasa perbedaan cita rasanya, terutama bagi yang terbiasa menyimak permainan keyboard Jockie Soeryoprayogo.

Selanjutnya, nomor2 bergaya soft khas GB bisa ditemukan dalam nomor KAR’NA KU INGIN KAU BAHAGIA yang tak kalah romantis dengan SHE PASSED AWAY (1975). Lalu ada PUDAR yang sesyahdu RUMAH KITA (1988) dan SYAIR UNTUK SAHABAT, nomor balada yang warnanya se’suram’ DAMAI YANG HILANG (1988) serta SYAIR KEHIDUPAN (1990). Namun untuk menjadi hit seperti para ‘pendahulu’nya tersebut, 3 nomor balada GB ini, yang bersahaja dan menawarkan kesetiaan serta pengabdian wajar, nampaknya harus berjuang keras agar tak terdengar ‘asing’ di telinga masa kini yang lebih akrab dengan lagu ‘termehek-mehek’ bertema selingkuh dan pacaran putus-nyambung.

‘Tema tak umum’ juga bisa kita rasakan di album ini, yakni pada nomor SAHABAT (bercerita tentang Max, anjing kesayangan Ian Antono). Tampilan vokal Iyek yang sedikit ‘genit’, intro gitar funk dan variasi suara gonggongan anjing berjenis golden retriever itu jelas menunjukkan wajah lagu ‘ceria’ ini.

Dan langkah2 retrospektif album ini akhirnya dipungkasi dengan ROCK ‘N ROLL HIDUPKU, lagu rancak yang dengan piawai mengkombinasikan hard rock dengan boogie-woogie khas blues klasik.

Usai menyimak keseluruhan album ini, ternyata kekawatiran saya tak sepenuhnya benar. Bahwa 36th tak seprogresif CERMIN dan tak segarang SEMUT HITAM serta RAKSASA, memang. Tapi keberanian para pendekar yang baru turun gunung ini, untuk menyuguhkan album ‘serius’; kualitas terjaga rapi dan pada saat yang sama melankolis-layak jualnya pun tak hilang, patut mendapat acungan jempollers! Apalagi 36th hadir di tengah era dimana kualitas kadang dipandang hanya layak jadi nomor sepatu dan komersialisme menjadi topi sebagian besar petinggi perusahaan rekaman. Dalam kacamata orang awam musik seperti saya sekalipun, ‘ruh’ album ini jelas ada di depan kebanyakan band-band Indonesia yang nama dan lagu-lagunya belakangan banyak dihafal bahkan oleh anak2 usia PAUD!

Terakhir, saya punya catatan khusus tentang nomor gagah PRAHARA TIMUR TENGAH. Nomor ini bisa dilihat sebagai representasi dari kelebihan GB: upaya akulturatif memadukan jenis, warna dan nuansa musik, serta penyampaian kritik sosial yang proporsional, plus penghayatan nilai-nilai spiritual yang standart. Balutan warna ‘irama padang pasir’ dalam lagu ini nyata ditunjukkan oleh soliditas rythm Ian Antono, cabikan bass Donny Fattah, dan gebukan drum Yaya Moektio yang membantuk ‘hard rock gambus bersound berat’ dengan baluran ‘magis’ khas Iron Maiden serta sedikit ‘sentuhan’ ryhtm se’mistik’ INNUENDO-nya (lagi2) Queen (1991).

Dan liriknya yang sungguh ‘tak lumrah’ (di bagian reffrein) semakin mengokohkan bahwa lagu ini benar-benar bukan lagu sembarangan (salut untuk Bang Ali Akbar sebagai penulis liriknya!): Wa Laa yughoyyir, hatta tughoyyir/ Wa Laa yughoyyir, hatta tughoyyir/ Wa Laa yughoyyir, hatta tughoyyir/ Wa Laa yughoyyir, hatta tughoyyir/ Tuhan Yang Maha Kuasa/ Tak pernah bangga saat memberi/ Tak perlu ijin saat mengakhiri/ Jagalah bumi penuh cinta/ Cegahlah bumi dari prahara/. Untaian lirik dahsyat ini --seolah— menegaskan tafsirul āyat bil āyat sesuai interpretasi mayorits mufassirin --sebagai wujud taadduban-- bahwa “Allah tak akan ‘merubah’ (yakni mengganti atau mencabut) nikmat (ingat, bukan ‘nasib’!) suatu kaum (menjadi niqmah alias prahara), sampai mereka ‘merubah’nya sendiri”. Subhānallāh, wa Huwa A’lam bish shawāb...

59 komentar:

  1. wow,, udah 36 tahun yah?? wuiihh.. saluut deh.. emg legenda yah :)

    BalasHapus
  2. hore..hore.. no atu neh :D

    mo jadi no dua juga ahhhh... :p

    BalasHapus
  3. Wooooowwwwwww muatabbbbbbbb surantabbbb....
    Lagi dan lagi, review canggih dan menarik ala 'Partelon' bener2 brrrrrrrrrrrraaassssaaaaa Say......Yayank Suka sekali dengan ending nya neh....heheheehehe

    BalasHapus
  4. yup
    godbles is the best rock in indonesia
    ampe sekarang aku sering muterin lagu2nya
    kayak semut hitam tu
    hehehehe

    BalasHapus
  5. @YolizZ: Siiiiiiiiiiip! Lanjutkan, Neng! ;)
    @بوويل: Tengkyu, Yank. Btw, 'rasa suka' itu wajar kok, hehehe...
    @Yanuar: MantaBBB, Bro; mereka band tua yg konsistensinya smkn tak banyak yg meniru... ;)

    BalasHapus
  6. gk kerasa udh selama itu ya...umurku aja blom nyampe segitu hehe...

    BalasHapus
  7. aduh gk kuat baca komengan buwel n mas partelon... pake yayang2 segala wakakakak...

    BalasHapus
  8. huaaaaahahaha... malah ngakak aku liat komengannya buwell huhuhu... cieee... yayank nieee.... ehhmmm...

    ehhh partelon, lam kenal yoo....

    BalasHapus
  9. "tafsirul āyat bil āyat" yg lugas,
    sungguh ku sepakat jelas:
    Tafsirkan Ar-Ra'du (ayat)11,
    dengan al-Anfal: 53 yang tegas!
    Dekaplah kebenaran dgn ikhlas....

    BalasHapus
  10. @Linda: Hehehe... Eh, kenapa ga kuat? Mang 'berat' yak? ;)
    @zujoe: nagakak juga aaaaaah, kakakakakaakkkkkk!!! Ok, lam kenal juga, Bro, n thax for coming by...
    @Ijo: MuantaBBB!!! Sudah tegas, sudah jelas, sudah lugas, semoga ga bias deh, ;)
    Thax, Bro...

    BalasHapus
  11. woooooowwww ngikutan ngucap thanks ajah untuk puisinya ijo Say....hihihihiihihi

    BalasHapus
  12. yihaaa!! hidup kang Telon..hidup God bless. aku ingetnya ada si Ahmad Albar yg kribo itu.

    BalasHapus
  13. Ini grup musik emang kagak ada matinya...
    Tahan banting dan tidak tenggelam di makan zaman.
    Nyari CD-nya Akh....

    BalasHapus
  14. menunggu komentnya Say untuk Bu guyu cerpen neh.....bweheheehheehhe

    BalasHapus
  15. SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG ‘TUK SAHABATKU TERSAYANG

    I LOVE YOU PHUUUUUUUULLLLLLLLLLLLLLLL

    BalasHapus
  16. Aku belum ada saat dia ada
    sekarang aku sudah besar segini dia masih exist aja
    hebad..

    BalasHapus
  17. @بوويل : 'tabarrukan' sambil malu2 ya, hehehe...
    @Cerpenis: Thx, Mpok. Wah, baru tau bu guyunya yayank suka cowok kribo; lha yg diinget kan kribonya? hahaha...
    @Kabasaran: Siiiiiiiiiiiiiiip, Bro! Ntar review saya di'koreksi' ya? ;P
    @KangBoed: ai lop yu tu, puuuuuuuuul tu, huhuhu...
    @itik: woi, Neng; gimana kabarnya neh?

    BalasHapus
  18. aku hanya berkunjung buat baca2 :D mantap neh rocker

    BalasHapus
  19. Heehheheeh, guru cerpen bro di graha sastra, lagi 'ngaji' bikin cerpen....hehehehheh

    BalasHapus
  20. eeeeeeehhhhhhhh maaaaaabbbbbbbb, Say deng *pentung2* :)

    BalasHapus
  21. wohooo baru tau kalo ada jenis perkawinan antara progresif dan melankolis tapi jangan sampe ada perkawinan antara partelon dan buwel yak trus nanggap god bless huehehehe *jedug-jedug*

    BalasHapus
  22. Kang Partelon kmana saja koq skrg jarang update blognya?

    BalasHapus
  23. kalo Godbles aku juga suka mas... ^_^

    BalasHapus
  24. mas partelon gak ada shoutmix nya y ??

    BalasHapus
  25. sore..kang telon...bawain minyak telon kemari.

    BalasHapus
  26. @بوويل: Hahaha... 'virus' FB nyampe sini juga yak? ;P

    @wendy: Usul bagus, Neng; ntar tukang riasnya Mbak Wendy, tp ga pake kentut, wakakakakkkkk!!!

    @mantan: Eh, iya, Mas; saya mang ga rajin posting; tp saya ga ke mana2 kok. Nih lagi nungguin lapti, hehehe...

    @irma: Makasih, Neng. Sori, ga punya hadiah buat yg lagi ultah, kecuali doa, itupun pendek amat, hehehe... Eh, sy dah berkali-kali bikin shoutmix, shoutbox, whatever it is, tp tetep ajah ga sukses2. maklum, katrok, Neng... Hikz!

    @cerpenis: ga campur jus stroberi kan? ;P

    BalasHapus
  27. Pertamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....Salam Kenal ^_^

    BalasHapus
  28. Saya Suka lagunya GodBless yang arti kehidupan Mas....Btw ini Rocker Santri Atau Santri Ngerock ya....^_^

    BalasHapus
  29. Wakakakakakakak, Mbak wen emang suka kentut yak Bro...eh Say deng....hehehehehheeh

    BalasHapus
  30. komen malam sebelum bobok
    hehehehe

    BalasHapus
  31. Bos.. mampir nih... mau bagi bagi Awward... klo diambil ya alhamdulillah

    BalasHapus
  32. @Cendrawasih: Wah, Syair Kehidupan yng balad abis itu yak? Mang keren...
    Eh, ini santri ngerockok, hehehe... Lam kenal juga deh...

    @بوويل: Lho, kan mbak Wen yg pernah posting "makna terpndm di balik setiap bunyi kentut", wakakakakkkkk!!!

    @yanuar: ngejwab koemn malam sebelum bobo, hehehe...

    @Ali: Wow!!! Tenkyu... [meluncur...]

    BalasHapus
  33. ngerockok? :))))))))))))))))))))))

    BalasHapus
  34. keren nii... saiia jd pingin denger 'jeng jeng jeret jeng jeng jeret jeng je reret!!!' itu loh yg distorsinya bareng2 sama bassnya.. duhh lupa judulnya.. oalaahhh.. komen opo tokh aku nii?!?!?

    BalasHapus
  35. iringan musiknya akan lebih keyen tau, syahdu mendayu-dayu kalo ada bunyi-bunyian kentut, lebih etnik tu kedengerannya huehehe

    BalasHapus
  36. hahahaha.. mampir bang.. sekedar ngajak makan siang nyooook

    BalasHapus
  37. @genial: Thx, Bro. Tapi kalo "jeng jeng jret", sia ga inget juga tuh, wakakakakkkkk!!!
    @wendy: Naaaaaaaaaaa, tuh kan? Hahaha...
    @KangBoed: Nyam...nyam...nyam...

    BalasHapus
  38. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fulllllllllllllllllllllllllllllllllllllll

    BalasHapus
  39. Godbless... paling suka dengan Rumah Kita... thanks infonya Mas Telon... pertelon itu kan simpang tiga ya wkkkkk..

    BalasHapus
  40. whuaaaaaahhahahah 'jeng jeng jret'... mampir lagi nii kang...

    dirgahayu republik indonesia yang ke enampuluh empat sekaligus selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya... semoga amal ibadah kita di terima di sisi-Nya, amen :)

    BalasHapus
  41. wah.. gak2 apdet2 ya

    BalasHapus
  42. mampir sore hari boooooossssssssss

    BalasHapus
  43. Saya mengucapkan SELAMAT menjalankan PUASA RAMADHAN.. sekaligus Mohon Maaf Lahir dan Bathin jika ada kata kata maupun omongan dan pendapat yang telah menyinggung atau melukai perasaan para sahabat dan saudaraku yang kucinta dan kusayangi.. semoga bulan puasa ini menjadi momentum yang baik dalam melangkah dan menghampiriNYA.. dan menjadikan kita manusia seutuhnya meliputi lahir dan bathin.. meraih kesadaran diri manusia utuh.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Jiwa yang Tenang

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    BalasHapus
  44. i love u full, keren artikelnya sukses yaa mas partelon

    BalasHapus
  45. Maaf Kang, saya datang hanya untuk meminta dukungan.

    Memang saya ini hanya mantan manusia bejat, tapi sumpah Kang, saya sudah benar-benar insyaf, karena saya punya satu keyakinan bahwa saya pasti bisa berubah menjadi orang yg lebih baik.
    Nothing Impossible, ndak ada yg ndak mungkin. Maka dari itulah kali ini saya akan berbagi sedikit kisah hidup saya selama masa transisi itu, dan melalui komentar ini, saya mohon berikanlah satu komentar saja untuk postingan saya, Mantan Copet Itu Akhirnya Jadi Seorang Pengusaha.

    Satu komentar Anda adalah seribu keping emas buat saya.
    Trimakasih Sahabatku.

    BalasHapus
  46. wah aku lom sempet denger tuh.. kayaknya asik..

    BalasHapus
  47. salam sobat
    ada AWARD sederhana untuk sobat,,mohon diterima ya,,
    diblog NURANURANIKU,sahabat di ALJUBAIL.S.A
    trims.

    BalasHapus
  48. Terselip khilaf dalam candaku,
    Tergores luka dalam tawaku,
    Terbelit pilu dalam tingkahku,
    Tersinggung rasa dalam bicaraku.
    Hari kemenangan telah tiba,
    Semoga diampuni salah dan dosa.
    Mari bersama bersihkan diri,
    sucikan hati di hari Fitri.
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqoba lallahu minnaa wa minkum
    Shiyamanaa wa shiyamakum
    Minal ‘aidin wal faizin
    Mohon maaf lahir dan batin
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuullllllllllllllllll

    BalasHapus
  49. Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari. Taqabalallahu Minna Wa Minkum
    Wilujeng Idul Fitri 1430 H, sim kuring neda dihapunten samudaya kalepatan.
    Kuring neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih aya cariosan anu matak ngarahetkeun kana manah, da sadayana oge mung saukur heureuy, manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan

    BalasHapus
  50. Mas, apa kabar? Belum berniat untuk kembali blogging kah? Semoga selamat kembali ke tanah air setelah menjadi 'tamu Allah'..

    BalasHapus
  51. sip,Gan!
    godbless mmg ga ad duanya..
    :)

    BalasHapus
  52. ULASAN BERIKUTNYA, ini permohonan, sejenis [proposal, coba GRIBS... diulas juga.

    BalasHapus
  53. emang gak da matinya tuh orang

    BalasHapus
  54. 36 tahun dan benar-benar sudah menjadi legenda...

    BalasHapus
  55. @ll: trim's...

    @RaFaizi: GRIBS (Gondrong Kribo Bersaudara)itu ya? Duh, saya belum kenalan... :(
    Sekilas yg saya tau"
    --> musik mereka yg 'agak' berbau glam metal; racikan metal 'genit' a-la Loudness dan Motley Crue (ato G'N'R. ya?);
    --> dan logo band yang mirip ALCATRAZ, hehehe...

    BalasHapus
  56. 27 03 2015 dock88 jkt... hadir...

    BalasHapus