MÖTLEY CRÜE (album: SHOUT AT THE DEVIL, 1984). Dalam album ke 2 band asal Los Angeles ini, saya (yang waktu itu [dan sampai sekarang] masih katrok banget soal “ilmu” musik) mendapat kesan bahwa ada 2 ciri utama genre heavy metal: sound berat dan penggunaan instrumen secara maksimal. Bahkan album ini, oleh kritikus dan fan Mötley Crüe, dikomentari dengan: “regarded as the heaviest sounding Mötley Crüe album”. Dari album ini pula saya “bisa” mengkategorikan bahwa heavy metal itu ada yang bertempo (favorit saya) “cepat namun standar” (di nomor semacam BASTARD dan LOOKS THAT KILL); lalu ada yang “biar lambat asal selamat” (seperti pada nomor SHOUT AT THE DEVIL dan HELTER SKELTER); serta tipe “pontang-panting” (di nomor RED HOT). Metal dengan tempo dan sound a la SHOUT AT THE DEVIL sempat menjadi “standar” jenis metal yang saya sukai dan terus berlanjut ke album THEATRE OF PAIN (1985), sampai akhirnya saya merasa “ada yang berubah” saat menyimak album ke-4 Mötley Crüe, GIRLS, GIRLS, GIRLS (1987). Nomor pembuka bertajuk WILD SIDE memang masih menyimpan kegarangan metal khas Mötley Crüe walaupun sound-nya sudah mulai “melunak” (dan “celakanya”, yang saya sukai dari album ini justru nomor berjudul YOU’RE ALL I NEED yang ballad habissss!). Dan saat band pimpinan Nikki Sixx ini merilis album ke-5, DR. FEELGOOD, pada 1989, “perubahan” itu terasa semakin kentara. Namun Saya tidak lagi heran setelah tau bahwa Mötley Crüe memang bukan penganut pure heavy metal, tapi glam-metal (artinya, metal “manis manja” ‘kali ya? Sebagaimana "pengakuan" mereka: “When we started this band/All we needed, needed was a laugh/Years gone by.../I'd say we've kicked some ass”).
MANOWAR (album: INTO GLORY RIDE, 1983). Di kaset saya, album karya dari “gabungan para pandai besi, tukang jagal dan peramal cuaca” (karena lirik2nya gak lepas dari kata “sword”, “steel”, “fire”, “kill”, “blood”, “wind”, “storm” dan “sky”) ini dirilis bersama album SHOUT AT THE DEVIL (atas) sebagai “pengisi kelebihan pita” (sebagaimana “tradisi” kaset jadul berlabel semacam TEAM ato ROCKSHOT), itupun cuma kebagian tempat di paruh ke dua side B. So nomor yang “beruntung” termuat “hanya” 4 nomor (dari yang semestinya 7) yaitu WARLORD, MARCH FOR REVENGE (BY THE SOLDIERS OF DEATH), REVELATION (DEATH’S ANGEL), dan GATES OF VALHALLA. Namun dengan keterbatasan itu, glundungan heavy metal hingar INTO GLORY RIDE ternyata menawarkan sesuatu yang “berbeda” dari “suguhan” Mötley Crüe:
- konsistensi tema (yang dari depan-belakang gak ngomongin lain selain “ngajak perang”); dan
- “kebisingan” yang super berisik namun tetap harmonis.
"Sayang"nya, album se"serius" INTO GLORY RIDE ternyata dirilis (di Indonesia) secara "tidak serius". Padahal:
- Album ke-2 Manowar ini merupakan "mars perang" mereka menyambut masuknya penggebuk drum yang berpengaruh besar pada musik Manowar, Scott Colombus (belakangan dikenal dengan "The Drummer of Doom").
- Album ini seolah merupakan optimalisasi ide yang kemudian membentuk karakter khas metal versi Manowar; album yang membuat mereka dikenal dengan reputasi "swordswinging barbarians". Seorang kritikus, saat mengomentari album ini, bahkan menyatakan "Their first album was called BATTLE HYMNS but this is the real battle hymns!".
DIO (Singel: WE ROCK, aslinya dirilis dalam album THE LAST IN LINE, 1984). Saya “mengenal” lagu ini dari sebuah kaset kompilasi HEAVY METAL produk anak negeri alias B-A-J-A-K-A-N (with the big B)!!!! Beberapa lagu lain yang saya ingat selain WE ROCK adalah ROCK IN AMERICA (Night Ranger), ROCK CITY (Saxon), SHOUT AT THE DEVIL (Mötley Crüe), POWERSLAVE (Iron Maiden), ROCK THE NATION (Krokus), PANAMA (Van Halen), dan BACK FOR MORE (Ratt). Mulanya, saya (yang waktu itu memang sedang gandrung dengan lagu bertempo cepat dan sound berat) menganggap, dari seluruh nomor di album "brekele" ini, WE ROCK adalah representasi paling pas dari judul HEAVY METAL. Lagu yang diawali dengan kombinasi gempuran drum berderap dari Vinny Appice dan garukan rhytm oleh Vivian Campbell (yang sekarang gabung dengan Def Leppard) ini dengan mantap mengesankan heavy metal bercitra gagah. Tak heran, setelah nomor ini lewat, maka nomor2 lain sesudahnya terasa “hambar” di telinga saya. Tapi setelah memutar kaset ini berulang-ulang, saya baru bisa merasakan bahwa nomor2 lain juga memiliki citra metal yang kuat walau dengan “tampilan” berbeda (kecuali PANAMA-nya Van Halen; terkesan “melodius” dan terlalu “sopan” untuk ukuran heavy metal. Saat itu saya belum tau bahwa band bentukan dua bersaudara, Eddie dan Alex Van Halen, pada 1972 ini memang memilih jalur hard rock, bukan heavy metal). Meminjam lirik WE ROCK, : “It's really all the same, with just a different name”.
IRON MAIDEN (album: SEVENTH SON OF A SEVENTH SON, 1988). Sejak singel POWERSLAVE (yang saya singgung di atas), saya sudah merasakan “kesan” berbeda dari metal-nya Iron Maiden (KORMEDDAL: “Wa’ lah! Eit... eit...”): "ini metal yang di-gambuskan ato gambus yang di-metalkan?!" (berkaitan dengan ini, saudaranya Alily Zorro pernah mengatakan:"Iron Maiden itu aslinya pingin nyanyi gambus tapi ga bisa bahasa Arab!" :D). Dan kesan itu kian menguat setelah saya menyimak secara utuh nomor2 dalam album studio ke-7 Iron Maiden, SEVENTH SON OF A SEVENTH SON (SSoASS). Nada2 dengan “hembusan badai padang pasir” kental menempel erat nyaris di semua nomor, apapun temponya, dalam album karya pionir genre New Wave of British Heavy Metal ini (Jalanhakikat: “Lha, depa’ lah!!”); dari yang bertipe “lari cepat” seperti MOONCHILD, “lari pagi” seperti THE EVIL THAT MEN DO, THE CLAIRVOYANT dan ONLY THE GOOD DIE YOUNG, ato yang bercorak “alon2 asal kelakon” semacam INFINITE DREAMS. Apalagi di nomor andalan SEVENTH SON OF A SEVENTH SON, sejak “pembukaan” sampai “penutupan”, ditambah sentuhan canggih additional keyboardist Michael Kenney, visualisasi “buah korma, piramid, spynx dan onta” seolah berseliweran di benak saya. Dan setelah saya membeli album Iron Maiden berikutnya, NO PRAYER FOR THE DYING (1990), saya kembali “bertemu” dengan metal yang warnanya “tidak biasa” ini, terutama di nomor2 MOTHER RUSSIA, RUN SILENT RUN DEEP, PUBLIC ENEMA NUMBER ONE dan NO PRAYER FOR THE DYING. Setelah saya melengkapi album2 Iron Maiden sebelumnya, barulah saya ngeh bahwa New Wave of British Heavy Metal bercorak “gambus” emang menjadi semacam “trade mark" yang “mendarah daging” di Iron Maiden. (Bahkan, saat saya muter single FEAR OF THE DARK dari album ke-9 berjudul sama [1992], seorang kerabat “tua” saya -yang mungkin gak sengaja denger intronya- bertanya: “Kamu punya kaset gambus baru, ya?”)
Kembali ke SSoASS, ada beberapa keunikan dari album ini (yang baru saya tau sekian tahun kemudian):
Pertama, SSoASS adalah album pertama Iron Maiden yang berupa concept album (satu album berisi satu kisah utuh [paling tidak ada 5 nomor yang isinya saling nyambung: MOONCHILD, INFINITE DREAMS, SEVENTH SON OF A SEVENTH SON, THE PROPECHY dan THE CLAIRVOYANT], kayak yang biasa dikerjain King Diamond).
Kedua, SSoASS adalah album terakhir gitaris Adrian Smith bareng Iron Maiden sebelum hengkang (walo belakangan balik lagi mulai proyek BRAVE NEW WORLD [2000]. Kangen sama Eddie, kaleee !).
Ketiga, album SSoASS seolah menjadi reprensentasi dari keseluruhan warna musik band bentukan si basis Steve Harris pada 1975 ini. Artinya, kalo pingin tau metal-nya Iron Maiden, ya simaklah album ini, gicu kira-kira.
Soal kualitas, SSoASS ini dapat 'anugerah' 4 setengah Bintang dari Allmusic, 5 bintang dari Kerrang! dan 10 bintang dari The Metal Observer !!
“so it shall be written, so it shall be done...”
"I believe in the fans. I believe in metal more than anybody you've ever met.
BalasHapusAnd another thing, I'm prepared to die for metal..."
-nyamanah peten kuleh engki panikah Joey DeMaio,romanah e cu temora Ra Cici, e cudeje'enna Tul Keni--
COKOP !!
MOTLEY CRUE: saya pernah nyari melodi/interlud lagu Too Young to Fall in Love itu sampe jemari luka, dan tetap gak bisa ; Si Axl Rose bilang kalau Vince Neil itu kena flu terus-menerus karena kalau nyanyi sengau melulu, sementara si Vince Neil bilang, “dua hal yang paling ia benci; jalanan macet dan Axl Rose!!”;
BalasHapusMANOWAR: bukan mereka saja yang jadi “pengisi kelebihan pita”, saya malah pernah lihat King Cobra juga yang gantikan tempat Manowar di kaset yang lain pada album Shout at The Devil. Jadi, yang melas bukan Manowar, tapi itu kerjaan TEAM; saya suka mereka terutama jika menceritakan mitologi Skandinavia atau Yunani: serem, seru, serbu! Tapi saat saya pamerkan intro lagu Defender (dari album Fighting the World), malah dikomentari begini samam pamanku; “hmm…kayak lagu Malaaaasiya!”
DIO: Saya suka We Rock karena gahar si vokalis ini ngedden dari awal-sampai “plung…!”;
IRON MAIDEN: Ndak perlu dikomentari, polana paggun eyalem sama Si Partelon, ersy!! [yang bercorak gambus rata-rata ciptaan Steve Harris, ya?, kenapa ndak sekalian ngundang Cairo Symphony Orchestra buat bikin latar string en-SAMBEL terasinya? he..he..]
MOTLEY CRUE:
BalasHapus"ada 2 ciri utama genre heavy metal: sound berat dan penggunaan instrumen secara maksimal."
NAMBAH,RA: plus asesoris.
Perkenalan saya dengan Motley Crue tahun 1990, waktu itu saya kelas 6 MI. KingSareyang yang memperkenalkan (lebih tepatnya: mendoktrin) saya dengan lagu-lagu Metal. Di usia segitu telinga saya sudah akrab dengan Judast Priest, Motley Crue, Scorpion, Metallica(And Justice For All, album pertama yang saya dengar dan langsung jatuh hati. Album dengan kualitas sound terbaik milik Metallica),Iron Maiden (lagu Power Slave meski waktu itu kasetnya rekaman) Godbless, Nicky Astria, Mel Shandy etc.
Sepakat, Motley Crue album DR.Feel Good menurut saya tidak sama dengan album sebelumnya. DR.Feel Good manis dan renyah. Karakter vocalnya khas banget!
MANOWAR:
Kings of Metal, album MANOWAR kesukaan saya. menyimak album ini, tak bosan-bosannya! tapi memang liriknya agak "arogan", kerrasan ben betonah korek
Coba simak Kingdom Come.lagu ini-dan lagu Manowar lainnya di album Kings of Metal-- menggambarkan suasana perang, kemenangan, nuansa heroik, pasukan perang dengan persenjataan lengkap
IRON MAIDEN:
Saya punya dua album kaset Fear of The Dark dan NO PRAYER FOR THE DYING. kedua album ini saya suka. Komentarepon tak mabi,ampon massa' tor benynyak pebengah eyattas.
@Ra BUS tommy:
BalasHapusTambahan dari penyataan Joey: "Are You?"
Sy jwb: "No, I don't!"
O, mnpi pancenengan kakaknh alik dan alik'nh kakak?
@Ra Titos Du Polo (1) dan @Ra jalanhakikat (2):
MOTLEY CRUE:
(1) kalo pingin cepet bisa intro lagu itu, carilah pendamping yang bisa "sing a songau", :P
(2) Tul, Ra. "asesoris"!!!
-Thn 88-89: saat itu sy jg dah dengerin Iron Maiden (Somewhere in Time), Deep Purple, Stryper, Metallica, Europe, Bon Jovi, Juds Prst, Scorpion (yang ini, 1x lg, krn faktor jerawat:D), etc. Tp krn g punya kasetnya, jd gak msuk ke ertikel di atas.
-Thn '90, sy ingt wkt sering main ke kampungsabajarin, ada anak "jailhouse rock" alias a-bhulit jheil sambil nenteng "...And Justice for All"!:D
MANOWAR:
(1) Ya, Ra. Itu mang kerjaan tukang kasetnya, saja. Tdk berarti menomor-duakan Manowar. Apalagi -mungkin, lho ya?!- dengan pertimbangan selera saat itu dan peluang sukses secara komersial, Motley Crue yang "bisa" pake "love" di"dahulukan" drpd Manowar yang ngajak "war", bs2 dianggap mengganggu stabilitas dan keamanan masyrakat, :D
Mitologi apapun yang diceritakan manowar, intinya tetep "serem, seru, serbu!", bhkn seandainya mrk khbisan kisah dan trpaksa mengangkat mitologi Kancil dan Monyet Rebutan Pisang sekalipun, heheheehe...
Btw, Sy yakin paman sampyan itu sekarang dah "tobat" dan memasukkan manowar dlm list band kesukaannya. Kalo gak percaya, coba besok sampyan tanya...:P
(2) Tul, Ra, Msh ttg lirik, ada kritikus yang bilang: "Well, well. What I can say, manowar is actually good metal band, and some composition are really awesome, BUT LYRICS... I'm just getting tired of these lyrics- "fight, fight, fight for the metal, fight to be a kings of metal" etc. this is sooo immature. It's like a little kid - "I want to be a king."... I think these guys need to find a good lyric writer."!!
Tapi bg saya, justru di"kekurangan" itulah "kelebihan" band biang ribut ini.
-Ttg cover Into Glory Ride: "I laugh each and every time I see this album cover. Like Kiss meets Conan the Barbarian!" :D
DIO:
(1) Jgn lupa, siram !!!
IRON MAIDEN:
(1) Yup, yang bercorak gambus (selain POWERSLAVE yang cipt Bruce Dickinson) rata-rata ciptaan Steve Harris. Mungkin krn di antara personel IM, yang namanya paling ber'bau' bhs Arab ya si SH, ini.
Cairo Symphony Orchestra? Di studio sih, mungkin. Tapi saat konser? Wah, saya gak bisa membayangkan 5 anggota IM jingkrak2 dan berlarian di antara orang2 yang duduk manis, berambut kelimis tersisir rapi, pake stelan lengkap plus dasi kupu2, dan kebanyakan pegang biola!!!
(2) Jhet tak mabi palappaeh pole, krn seddha'nh ampon seddheng!:P
(1+2) Koor: "Wa' lah, ai, ai, Nom, nom, aaaambuuu nah!"
Manowar bikin lagu "Silent Night" menjelang Natal. "Tak maen skaaaale, Ja'!" (Nyambibi') Dia maw towbat dan belajar ngaji..
BalasHapusTampane, pas Nom! Khusus Eric Adams, soro ngare' pas, ma' bannya' aabi'en ghrunjuh!"
"sword of steel" aganteh Are`, "perisai" aganteh ghrunjuh, "horse of cherokee" aghanteh mbi'; ide yang "cemerlang" dan beraroma "dhukah" yang nyata! :D
BalasHapusserem2 ya judulnya.
BalasHapusHehehehe... Ntar saya usulin, MANOWAR bikin lagu berjudul "MELATI PUTIH DI TAMANSARI"...
BalasHapus"Ntar saya usulin, MANOWAR bikin lagu berjudul "MELATI PUTIH DI TAMANSARI"..."
BalasHapusNyumbang ide juga:
1.klip di lokasi hotel yang ada tamannya
2.para personel berjalan (tanpa melihat kamera) dengan tatapan sendu
3.sesekali memetik bunga di sekitar taman
4.memetik ranting dan melemparkannya ke kolam...
"-Thn '90, sy ingt wkt sering main ke kampungsabajarin, ada anak "jailhouse rock" alias a-bhulit jheil sambil nenteng "...And Justice for All"!:D"
Engghi jhet, gule bektona ka'essa' jhet ghi' nak kanak beri' ersy! ersy..! :D
4.memetik ranting dan melemparkannya ke kolam...
BalasHapus5.Eric Adam dan Joey DeMaio berjalan bergandengan tangan sambil nendang2 kerikil dan koor: "Oooooooh..." :D
"nak kanak beri'" tp dah akrab dengan metal masters, HEBDBATS!! sdgkan kuleh hanya akrab dengan lagu2 penyubur jerawat, maka sungguh "ersy! ersy..!" utk kuleh, oh!!
Ha haaa...
BalasHapussiyaaaa... bejhi'en Lora! Lem ngalem pas las mamellllas... Partelon baaangettz.
uuu, ya... da yang lupa
pas sambih "ersy! ersy!"
Black sabbath ma' ta' e but sebbut, idola saya dengan she's gone dan changesnya. juga dimana posisi Jethro tull yang nyentrik itu dalam perkembangan musik rock?
BalasHapusMaaf... maaf... saya yang suka jail
BalasHapus@Zamiel L Mut:
BalasHapusMaafkan saya juga ya...
@Ra Jalanhakikat:
BalasHapusHehehhehe... jhet mellaz(ze') mulae, kanak, ERSSY! ("S" saya tambah, krn:
1. Lebih "heavy", gak skdar "hard".
2. Yg satu "S" sudah di"bajak" dimana2, :D)
->Btw, "MUHAMMAD IS MY HERO"-nya -kayaknya- bisa jd satu genre bru: NEW WAVE OF LANCARAN GOTHIC DESERT METAL! Cool No More (alias "keren habis" :D)....!!!
@Keh Apik:
->BLACK SABBATH adalah salah 1 "leluhur (bhuju')" genre heavy metal.Bahkan Joey DeMaio (Manowar) mulanya adalah teknisi bass/pyrotechnic-nya Black Sabbath (Yth. KORMEDDAL: peace, Ra !:D) saat ketemu Ross "The Boss" yang kemudian, dgn dukungan penuh Black Sabbath, membentuk band SHAKIN' STREET dan mjd cikal-bakal lahirnya MANOWAR, a band with "an unusually new sound".
->JETHRO TULL (England, 1965). Band "nyentrik" (mgkin krn pake instrumen flute, untung bukan "suling ebbambu':D) bentukan Ian Anderson ini jelas punya posisi penting dalam perjalanan rock/metal; "warna" PROGRESSIVE ROCK band ini (sbgamana RUSH) turut "berjasa" pada lahirnya genre PROGRESSIVE METAL yang -saat ini- dianut banyak band keren semacam Queensryche, Voivod, Symphony X, Savatage, dan si perkasa DREAM THEATER.
->Mrk ini gak masuk dlm postingan di atas krn, sbgmana saya sampaikan pada Ra jalanhakikat, pada masa 88-89 (masa "adaptasi" saya dengan heavy metal) itu saya ga punya kasetnya.
@Keh Zamiel L Mutttaqien:
Alhamdu li-Lah, ke"jail"lan yang membahagiakan....
(asal bukan "jail meltdown in the morning", :D)
@Ra SandalJijy:
Peace...peace...peace... peace PATAS!
@all:
"...And JustTrims for All"!
You're All I Need-nya Motley Crue emang edan! Lagu boleh ballad tapi lirik psikopat wekekekeke...
BalasHapusKalo Manowar, saya juga paling suka Kings Of Metal (walau kabarnya masih kalah jauh sama albumnya Manolar - Kings Of Mecet), covernya juga paling heboh diantara album-album Manowar (gambar bendera dinjek2).
Kalo Iron Edan, irama gambus dan lagu-lagu ciptaan Steve Harris emang jadi trade-mark Maiden, kurang lebih sama deh dengan karya-karya Michael Weikath di Helloween. Cuma buat saya, album2 setelah Fear Of The Dark, lagu-lagunya sudah kurang gregetnya.
Nah, ini yang saya maksud "ilmu", Bro.
BalasHapus->Lirik psikopat? Tul, tul... say emang lg nyari istilah yang pas untuk mendeskripsikan lagu "aneh" itu...
->Manolar - Kings Of Mecet? Emang ga bakalan tertandingi!!! Bro Joko cari dimana aja ga bakalan dapet. It's released exclusively, guy! :D
->"kurang greget"; kayaknya yang bikin "runyam" si Blaze Bayley, tuh. Sampe wartawan komentar: solonya Bruce ma Adrian lebih "maiden" drpd Iron Maiden (jamnnya X Factor & Virtual XI)!
Thx...
Duuuuh gila nih say, top abiss dah komentnya.....biasa cuma melongo....
BalasHapusMelongo aja udah 'keliatan' manis kok, Yank... :P
BalasHapus